Berada Dalam Agenda Tuhan Bag 2
(1 Samuel 17:41-45)
Iblis tidak
akan membiarkan kita menang dengan mudah karna sasarannya adalah supaya kita
semua kalah dalam peperangan iman kita. Tetapi kita belajar dari firman Tuhan
bahwa iblis adalah musuh yang sudah dikalahkan oleh Yesus sesuai dengan
nubuatan di kejadian 3:15 bahwa keturunan dari Hawa akan meremukkan kepala
iblis dan kepala dari iblis itu telah diremukkan oleh Yesus diatas kayu salib. Sebelumnya
kita sudah belajar mengenai Daud yang harus menghadapi perkataan dari Eliab
kakaknya dan Saul pemimpinnya ketika akan maju melawan Goliat. Kemudian suara
atau perkataan yang ketiga yang kemudian juga harus Daud hadapi untuk
menaklukan Goliat yaitu adalah perkataan dari Goliat (1 Samuel 17:41-44). Ada 3
hal yang disampaikan oleh Goliat, untuk menghalagi Daud datang berperang
melawannya.
1. Penghinaan
(Ayat 42)
Goliat menghina
Daud dengan kata-kata penghinaan yang sangat merendahkan Daud. Apakah Daud
menjadi surut mendengar itu? Kata-kata yang merendahkan Daud itu tidak
dihiraukan oleh Daud. Memang mungkin secara fisik, secara manusia mungkin
pantas apabila Goliat berkata seperti itu. Golia tinggi besar, dilengkapi
pakaian perang juga pengalaman perang yang luar biasa. Tetapi Daud tidak
terpengaruh dengan segala penghinaan itu. Apabila itu adalah untuk kepentingan
pelayanan dan penurutan kita kepada Tuhan, mengapa kita harus tidak rela
dihina? Mengapa kita tidak rela direndahkan? Daud maju terus, dia abaikan semua
perkataan itu. 1 Korintus 1:27-29 berkata yang bodoh, yang lemah, yang tidak
berarti bagi dunia, dihadapan manusia, itulah yang dipilih Allah. Untuk
mempermalukan apa yang dianggap berhikmat, apa yang dianggap kuat, apa yang
dianggap hebat, untuk mempermalukan semua itu. Sebelum Daud tampil dalam 1
Samuel 16 Tuhan katakan “Aku sudah memilih, seorang yang berkenan dihatiku”. Siapa
yang dipilih Allah? Seorang anak remaja yang kemudian dihina dan dipermalukan
oleh Goliat dengan perkataan-perkataannya. Tapi jangan lupa, dia dipilih oleh
Tuhan. Orang yang dipilih Tuhan, pasti dibela oleh Tuhan. Kalau itu adalah
untuk kepentingan penurutan dan pelayanan kita kepada Tuhan, untuk kepentingan
rohani, mengapa kita harus tidak rela untuk direndahkan? Haruslah menjadi suatu
kebanggan bagi kita “Saya dipilih oleh Tuhan!”. Daud dipilih oleh Tuhan untuk
perkara-perkara yang besar. Saat Tuhan memilih kita, Tuhan tidak melihat apa
yang ada pada kita, tetapi Tuhan mau melihat bagaimana hati kita yang
diserahkan kepada Tuhan, dan Tuhan akan beri kita kemampuan.
2. Kutukan
(Ayat 43)
Untuk
menghancurkan mental Daud, Goliat mengutuki Daud. Tapi orang yang dipilih Tuhan
mempunyai mental rohani yang kuat, bukan mental biasa-biasa. Daud tidak
hiraukan semua perkataan Goliat itu. Satu hal yang perlu kita perhatikan yaitu
Daud tidak menjawab dengan kata-kata yang sama. Dalam Bilangan 22-24 saat
bangsa Israel tiba di dataran Moab, raja Balak ketakutan karna kedatangan
bangsa Israel sehingga memanggil Bileam untuk mengutuki bangsa Israel. Namun
bukannya perkataan kutuk yang keluar dari mulut Bileam melainkan perkataan
berkat bagi bangsa Israel. Dalam Kejadian 12:1-3, Tuhan sudah katakan kepada
Abraham sampai kepada keturunannya termasuk bangsa Israel bahwa orang yang
mengatakan berkat lepadanya akan diberkati, dan orang yang mengutukinya akan
dikutuki dan itulah yang terjadi pada waktu itu. Ucapan-ucapan kutuk yang
diucapkan oleh Bileam, dirubah oleh Tuhan menjadi ucapan berkat. Tuhan taruh di
mulut Bileam, ucapan berkat bagi bangsa Israel.
3. Ancaman
(Ayat 44)
Suara yang
menakutkan secara manusia. Banyak hal datang dalam hidup ini seperti suatu
ancaman. Bisa dalam bentuk sakit penyakit, dalam bentuk ekonomi, soal keamanan,
dll. Ancaman atau ketakutan apapun yang datang dalam kehidupan kita, marilah
kita hanya memandang kepada Tuhan.
Bagaimanakah
sikap Daud terhadap semua ucapan daripada Goliat? Daud tidak menjawab ucapan
pertama dan kedua dari Goliat. Ada perkataan-perkataan yang tidak perlu kita jawab,
tidak perlu dilayani. Kemudian untuk kata-kata yang ketiga, ancaman dari Goliat,
barulah Daud menjawabnya dalam ayat ke 45 Daud berkata “Engkau mendatangi aku dengan
pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN
semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kau tantang itu.” Daud menempatkan diri sebagai seorang anak
Tuhan yang mengandalkan Tuhan. Itulah kata-kata yang ada dalam perbendaharaan
hati seorang Daud. Kata-kata yang senantiasa memuliakan Tuhan. Kata-kata yang
memuji Tuhan. Kata-kata yang mengagungkan Tuhan. Itulah yang harus memenuhi
perbendaharaan setiap hati kita, supaya setiap tantangan yang kita hadapi, kita
hadapi dengan perkataan-perkataan firman Allah. Karna itu dalam surat Kolose,
rasul Paulus berkata “Hendaklah perkataan Kristus itu diam diantara kamu dengan
segala kekayaannya..” Kita harus memperkaya diri kita dengan
kebenaran-kebenaran firman Allah supaya
ketika kita menghadapi setiap tantangan, sikap dan perkataan kita sesuai dengan
firman Tuhan. Itulah yang mendatangkan kemenangan bagi kita. Secara manusia,
seharusnya dengan perkataan Goliat saja, Daud sudah pergi. Namun Daud berkata
bahwa yang Goliat tantang bukanlah Daud tapi Tuhan. Kita adalah anak Tuhan
sehingga setiap tantangan yang menghadang kita itu juga sebenarnya sama seperti
menantang Tuhan. Ketika tantangan itu kita letakkan pada porsi yang sebenarnya,
maka kemenangan adalah bagian kita. Daud mengandalkan Tuhan, bukan mengandalkan
apa yang ada padanya. Tuhanlah pencipta langit bumi dan segala isinya dan yang
memegang semua kekuasaan yang ada di dalamnya adalah Tuhan yang kita sembah
yaitu Yesus Kristus. Marilah kita memenuhi hati kita dengan perbendaharaan
kata-kata yang memuliakan Tuhan, sehingga apapun tantangan yang menghadang
kita, bersama Yesus, kemenangan menjadi bagian kita. Tuhan Yesus memberkati.