Harga Sebuah Pelayanan
(Yunus 3:1)
Dalam ayat diatas, ada hal yang menarik yaitu bahwa firman Tuhan datang untuk kedua kalinya kepada Yunus, yang berarti sebelumnya ada Firman yang pertama kali datang kepada Yunus. Mengapa harus harus datang firman yang sama sampai dua kali? Mari
kita lihat ketika firman Tuhan datang pertama kali kepada Yunus dan
bagaimana Yunus menyikapinya (Yunus 1:1-3). Antara firman yang pertama dan kedua, ada peristiwa yang mengerikan terjadi pada Yunus. Ada pengalaman yang buruk, tidak menyenangkan dan mengerikan yang di alami Yunus atas seijin Tuhan tentunya, dikarenakan sikap Yunus ketika menerima firman Allah yang pertama.
Tuhan memerintahkan kepada Yunus untuk memberitakan injil tentang
pertobatan kepada orang-orang Niniwe karena kejahatan di negeri itu
sudah sampai ke hadirat Tuhan. Tetapi sikap Yunus di ayat tiga
menjelaskan bahwa Yunus siap melarikan diri ke Tarsis, artinya Yunus mengabaikan perintah Tuhan, Yunus mengabaikan tanggung jawab yang dipercayakan Tuhan kepadanya dan itu sangatlah mahal harganya. Kita
sudah seringkali mendengar cerita tentang Yunus. Tapi yang menarik
disini, Tuhan berfirman untuk kedua kalinya kepada Yunus. Padahal di pasal 1 sudah jelas Yunus sudah mengabaikan tanggung jawab pelayanan yang Tuhan percayakan kepadanya. Mengapa Tuhan bersikeras mau memakai Yunus dan tidak mengalihkan pelayanan ini kepada orang lain?
Karena Tuhan ingin mengajarkan Yunus untuk Taat pada firman Tuhan.
Melayani Tuhan adalah kodrat kita sebagai ciptaan Tuhan yang termulia. Tuhan tidak bergantung pada kita, Dia bisa memakai siapa saja. Tetapi dalam peristiwa ini, mengapa Firman Tuhan datang sampai dua kali pada Yunus? Karna Tuhan ingin mengajarkan Yunus untuk taat kepada firman Tuhan dan harga dari suatu ketaatan itu mahal. Dalam pasal 1:3 diceritakan bahwa sebenarnya Tuhan sudah memberikan biaya untuk Yunus pergi ke Niniwe, tetapi dia pakai untuk lari. Apapun yang kita miliki semuanya dari Tuhan, bukan semata karena kita. Dan Tuhan memberikan itu kepada kita untuk kita boleh menjalankan tanggung jawab yang Tuhan percayakan bagi kita. Seringkali kita menghindar dari tanggung jawab yang Tuhan percayakan karena kita merasa kita mempunyai segalanya, padahal itu semua bisa kita miliki karena kemurahan Tuhan.
Ternyata ketika Yunus lari, Tuhan mengejarnya menurut cara Tuhan. Mengapa Tuhan tidak mencegah sebelum dia naik kapal? Mengapa Tuhan ijinkan dia naik kapal? Karna mungkin kalau Tuhan mencegah sebelum naik kapal, maka Yunus akan mencari jalan lain untuk terus menghindar. Dia naik kapal untuk lari jauh dari Tuhan dan mengira Tuhan hanya ada di tempat waktu Dia berfirman tapi dia tidak tahu bahwa sama seperti Daud berkata “kemana aku harus lari dari hadirat-Mu. Sekalipun aku ada sayap untuk terbang, Engkau juga ada disana”. Dia adalah Allah
pencipta segala alam dan Dia yang berkuasa atas segalanya. Yunus
mengira dia bisa lari dari Tuhan, padahal Tuhan menunggunya di tengah
laut untuk mendatangkan gelombang. Inilah harga yang harus di bayar. Ketika gelombang makin besar dan nahkoda sudah tidak sanggup mengatasinya, dalam pasal 1:8 diceritakan bahwa Tuhan
menaruh firasat di hati salah seorang untuk mencari tahu siapakah yang
menyebabkan malapetaka ini mendatangi mereka. Lalu mereka bertanya pada
Yunus dari mana dia berasal, dan Yunus menjawab Ibrani yang berarti adalah anak Tuhan. Dia berkata dia takut akan Tuhan (sekalipun dia tidak taat pada perintah-Nya). Suatu hal yang sangat memalukan sebenarnya karna apa yang menjadi pengakuan Yunus bertentangan dengan sikapnya.
Di ayat selanjutnya Yunus mengakui kalau dia lari daripada Tuhan, maka
orang-orang itu menjadi takut karena gelombang menjadi sangat luar biasa. Yunus
mengakui kesalahannya, sehingga meminta orang-orang membuangnya kedalam
laut. Karena Yunus mengerti Tuhan sedang mengejar dan sedang mengajarkannya untuk taat sehingga dia mengakuinya. Ada suatu kesadaran dalam diri Yunus dan di ayat yang ke 15, ikan paus datang dan menelan Yunus. Dalam pasal 2, kita mengetahui doa dari Yunus yang mengaku bagaimana usus dari ikan paus melilit dia kadang di leher sampai susah bernapas, kadang melilit perut sampai merasa hampir tumpah semua, itu menjadi kesaksian Yunus bagaimana 3 hari di dalam perut ikan.
Kembali ke pasal 3, pasal pokok kita. ternyata
rencana Tuhan bagi Yunus tidak berubah, tetapi Yunus yang harus
berubah. Sikapnya yang harus berubah terhadap firman Tuhan, yaitu
belajar taat dan menghargai tanggung jawab pelayanan yang Tuhan percayakan. Rencana Tuhan tidak berubah, tetapi Yunus yang harus berubah dan dalam ayat yang ke 3 dikatakan lalu Yunus pun bersiap dan pergi ke Niniwe
sesuai dengan firman Allah. Seringkali Tuhan harus mamaksa kita untuk
menyesuaikan diri dengan firman Allah. Bukan Tuhan yang harus
menyesuaikan dengan kita, dan Tuhan bisa memakai segala cara agar kita
bisa menyesuaikan diri dengan kehendak Allah. Walaupun
Yunus masih ada sakit hati pada Tuhan karena ketidaktaatannya sendiri,
namun dia tetap pergi ke Niniwe. Mulai dari ujung kota Yunus
memberitakan firman Tuhan dengan sangat singkat, namun dengan kalimat
yang sependek itu, alkitab mengatakan semua orang Niniwe mulai dari raja memerintahkan semua warga untuk berpuasa meminta kemurahan Tuhan. Mereka bertobat. Orang Niniwe itu orang kafir tetapi mereka lebih cepat bertobat daripada Yunus dan mereka semua di selamatkan. Seringkali
justru orang dunia ketika mendengarkan firman Tuhan justru lebih cepat
bertobat dari ada kita yang sudah puluhan Tuhan ikut Tuhan. Kita melihat Yunus taat pada firman Tuhan walaupun masih sakit hati (pasal 4), menurut Yunus lebih pantas orang Niniwe untuk di hukum. Namun soal Niniwe itu urusan Tuhan, tetapi apa yang Tuhan percayakan pada kita, tanggung jawab pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita harus kita lakukan dengan sungguh-sungguh, tanpa harus memikirkan apa yang orang lain akan katakan karna itu adalah urusan kita dengan Tuhan. Dan ketika kita melakukan semua itu, kita harus berkata, kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna, kami hanya melakukan apa yang Tuhan tugaskan dan percayakan. Itulah seharusnya sikap kita sebagai anak Tuhan yang harus melakukan kebenaran-kebenaran firman Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.