DAMPAK
KEPENUHAN ROH KUDUS
(Kis 2:1-4)
Hari pentakosta
merupakan hari ke 50 setelah Paskah, hari dimana Roh Kudus dicurahkan untuk
pertama kalinya kepada 120 murid di kamar loteng Yerusalem yang menanti pencurahan
Roh Kudus di dalam persekutuan kesehatian berdoa selama 10 hari dan pada hari
yang ke 10, Roh Kudus dicurahkan sesuai dengan janji Yesus Kristus. Namun
apalah artinya kita memperingati hari ketuangan Roh Kudus sedangkan kita tidak
pernah mengalami apa itu kepenuhan Roh Kudus. Dalam Kis 4:4 diceritakan bahwa
setelah murid-murid mengalami kepenuhan Roh Kudus, 5000 laki-laki bertobat dan
sungguh-sungguh mengikut Kristus. Seseorang yang dipenuhkan oleh Roh Kudus
memiliki satu totalitas dalam kehidupan pelayanan dan penurutan terhadap Tuhan.
Berikut 3 hal yang menjadi sebab terjadinya pergerakan rohani yang besar, yang
tentunya bersumber dari mereka yang dipenuhkan oleh Roh Kudus :
1. Ada
totalitas dalam KESETIAAN (Kis
2:42, 46)
Setia bukan
berarti setiap hari kita harus datang ke gereja, namun setiap hari dibutuhkan
adanya persekutuan dengan Tuhan. Kesetiaan secara total terhadap penurutan
dengan Tuhan. Salah satu jaminan untuk memperoleh kehidupan yang kekal adalah
kesetiaan. Berapa lamakah kita harus setia? Kitab Wahyu pasal 2 berkata “Setialah
sampai mati maka engkau akan beroleh mahkota kehidupan”. Kesetiaan membutuhkan
suatu totalitas dan itu hanya mungkin oleh kekuatan Roh Kudus. Kesetiaan juga
bukan soal angin baik atau tidak baik, kesetiaan adalah sesuatu yang continue
dan konstan, dan itu semua hanya mungkin melalui Roh Kudus.
2. Ada
totalitas KETAATAN (1 Pet 1:2)
Berbicara tentang
ketaatan, ada 3 pihak yang harus kita taati :
·
Ketaatan terhadap Allah (Kis 5:28-29)
Dengan berbagai resiko, kita harus memiliki totalitas
ketaatan kepada Allah. Segala resiko itu harus kita kesampingkan dan bukannya
menjadi pertimbangan untuk tetap taat kepada Allah.
·
Ketaatan kepada Firman Tuhan
Harus ada ketaatan terhadap Firman, dengan tidak
mempersoalkan Firman yang diberitakan. Tugas kita bukanlah memperdebatkan Firman
sehingga memberi kesempatan bagi iblis untuk masuk ke tengah-tengah celah itu.
Bukanlah Firman yang harus menyesuaikan diri dengan apa yang kita mau namun kitalah
yang harus menyesuaikan diri dengan Firman Tuhan.
·
Ketaatan kepada Rasul-rasul karna sebab
pengajaran.
Kita tidak bisa mengatakan bahwa kita taat kepada
Firman Tuhan apabila kita tidak taat pada gembala yang diberi Tuhan otoritas
untuk melayani jemaat. Ketika ketaatan itu kita lakukan, biar ketaatan itu kita
lakukan bukan untuk manusia tapi seperti kepada Tuhan.
3. Ada
totalitas dalam hal PENGORBANAN
(Kis 4:32-37)
Tidak mungkin
ada pelayanan tanpa adanya pengorbanan. Jemaat mula-mula dengan sukacita
memberi yang terbaik untuk menunjang pelayanan rasul-rasul pada waktu itu,
tidak ada dari mereka yang kikir. Salah satu alasan seorang tidak masuk sorga
adalah kikir. Kikir bukan hanya berbicara soal materi namun termasuk juga kikir soal waktu. Jangan
pernah ada istilah melayani Tuhan jika ada waktu karna itu sama dengan kita
menomorduakan Tuhan dalam kehidupan kita. Segala sesuatu yang kita miliki adalah milik
Tuhan, dan biarlah Tuhan menjadi yang terutama dalam segalanya. Tuhan Yesus
memberkati.
Oleh Pdt. Karel C. Waworuntu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar